Sebuah studi terbaru yang dilakukan Symantec Corp, pembuat software keamanan komputer Norton, memperkirakan kerugian akibat kejahatan dunia maya secara global mencapai 114 miliar dollar AS per tahun. Laporan ini dipublikasikan Symantec, Rabu (7/9/2011).
Kerugian akibat kejahatan dunia maya tersebut melebihi pasar gelap gabungan dalam perdagangan ganja, heroin, dan kokain. Laporan Norton Cybercrime tahun 2011 ini menyampaikan bahwa 431 juta orang dewasa secara global menjadi korban tahun lalu.
“Selama 12 bulan terakhir, tiga kali lebih banyak orang dewasa yang disurvei menderita kejahatan online versus kejahatan offline, kurang dari sepertiga responden berpikir mereka lebih cenderung menjadi korban cybercrime daripada kejahatan dunia fisik di tahun depan,” kata Adam Palmer, Penasehat Norton Cybersecurity.
Penelitian ini juga mengidentifikasi laki-laki dalam kelompok usia 18-31 tahun, yang mengakses Internet dari ponsel mereka, kemungkinan menjadi sasaran korban para pelaku kejahatan dunia maya. Sebagai referensi, kerugian yang diakibatkan oleh kejahatan dunia maya di Amerika Serikat saja menurut Federal Bureau Investigation (FBI) tahun 2007 berjumlah 240 juta dollar AS. Jumlah ini naik dari tahun 2006 yang berjumlah 40 juta dollar AS.
Juni 2011, FBI mencatat secara global masyarakat dunia mengalami kerugian 74 juta dollar AS hanya dari satu kasus penjualan perangkat lunak keamanan palsu “scareware” yang berhasil menyerang satu juta pengguna komputer. Scareware adalah perangkat lunak berbahaya yang meminta pengguna komputer untuk melakukan update antivirus dengan cara meminta pembayaran melalui kartu kredit. Pengguna terus-menerus mendapatkan sugesti sehingga mereka memasukkan nomor kartu kredit untuk membayar anti-virus yang ternyata palsu.
Sumber: Kompas.Com